JAKARTA, investortrust.id – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang hari ini merayakan ulang tahun ke-25 menjadi saham favorit banyak analis. Bank Mandiri dinilai sangat berhasil dalam transformasi digital. Digitalisasi telah mampu menekan biaya dana dan menggaet nasabah jauh lebih cepat, sehingga bakal melambungkan tingkat profitabilitas ke depan.
Analis Maybank Sekuritas Jeffrosenberg Chenlim dan Faiq Asad mempertahankan rekomendasi beli saham BMRI dengan target harga direvisi naik menjadi Rp 6.400. Target harga baru tersebut mempertimbangkan perkiraan P/BV tahun 2024 sekitar 2,1 kali dan perkiraan ROE lebih tinggi menjadi 19,8%.
Target harga tersebut juga memperkirakan laba bersih perseroan tahun ini tembus Rp 50,3 triliun dan diprediksi meningkat menjadi Rp 57,2 triliun. Revisi naik tersebut menggambarkan keberhasilan perseroan mencetak lompatan kinerja keuangan sepanjang semester I-2023.
Revisi naik tersebut juga menggambarkan bahwa margin keuntungan perseroan diprediksi lebih tinggi, dibandingkan perkiraan semula. Hal ini sejalan dengan keberhasilan perseroan mencatatkan biaya kredit yang lebih rendah bersamaan dengan peningkatan efisiensi operasional.
Hingga semester I-2023, perseroan membukukan lompatan laba bersih sebanyak 25% menjadi Rp 25,2 triliun. Peningkatan tersebut didukung pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebanyak 13% dan NIM naik sebesar 19 bps menjadi 5,6%. Begitu juga dengan pertumbuhan penyaluran kredit mencapai 11,8% atau melampaui sektor hanya 7,8%.
Analis Ciptadana Sekuritas Erni Marsella Siahaan juga merkomendasikan beli dengan target harga saham Rp 6.550. Rekomendasi tersebut menggambarkan sektor perbankan nasional menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik hingga Juli 2023. Begitu juga dengan NIM terlihat masih stabil dengan perkiraan terus melanjutkan pertumbuhan.
“Kami memperkirakan rata-rata pertumbuhan laba bersih bank mencapai 20% sepanjang tahun ini. Pertumbuhan tersebut didukung peningkatan permintaan kredit, penurunan biaya kredit, dan tingkat likuiditas yang masih kuat,” jelasnya dalam riset yang diterbitkan di Jakarta, belum lama ini.

Aplikasi Livin
Sementara itu, analis RHB Sekuritas Indonesia David Chong dan Andrey Wijaya mengatakan, Bank Mandiri masih memiliki ruang untuk mendongkrak ROE, khususnya ekspansi produk melalui platform digital, Livin dan Kopra.
“Dengan penguatan platform digital, perseroan dapat menekan biaya operasional dan secara bersamaan bisa meningkatkan produktivitas,” tulisnya dalam riset yang diterbitkan, belum lama ini.

Berdasarkan data dalam dua tahun terakhir, RHB Sekuritas menyebutkan, Livin menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh masyarakat. Livin juga berhasil menambah dua fitur baru setiap dua bulan. Sedangkan calon nasabah yang berniat membuka rekening di Bank Mandiri bisa melalui aplikasi tersebut dengan mudah dari manapun.
Hingga Juni 2023, Livin disebut telah mencatatkan 23 juta pengunduh dan 19 juta sudah terdaftar sebagai pengguna. Sebanyak 80% dari nasabah terdaftar telah aktif menggunkana aplikasi tersebut dalam bertransaksi. Rata-rata transaksi Livin mencapai Rp 10 juta per hari dan terbuka peluang nilai transaksinya mencapai Rp 3.000 triliun per tahun.
Tak hanya itu, dia mengatakan, pengguna dapat memanfaatkan Livin untuk mendapatkan pinjaman kartu kredit menjadi pinjaman digital dengan proses pencairan cepat hanya sekitar 15 menit. Pengguna juga diberikan bunga menarik dan jangka waktu pembayaran lebih lama. RHB Sekuritas menyebut adanya potensi mendapatkan pendapatan fee based mencapai Rp 8 miliar per hari dari aplikasi tersebut.

Selain itu, demikian RHB Sekuritas, biaya yang dikeluarkan perseroan untuk mengakuisisi pelanggan jauh lebih murah melalui aplikasi Livin, dibandingkan dengan secara konvensional melalui kantor cabang. Total biaya akuisisi pelanggan berkisar Rp 10 per nasabah, dibandingkan cara konvensional mencapai Rp 300 per nasabah.
Berbagai faktor tersebut mendorong RHB Sekuritas untuk mempertahankan rekomendasi beli saham BMRI dengan target harga Rp 6.600. Target tersebut mempertimbangkan penguatan dampak besar Livin bagi perseroan ke depan. Target tersebut juga mempertimbangkan perkiraan kenaikan laba bersih BMRI menjadi Rp 46,77 triliun tahun ini, dibandingkan realisasi tahun lalu Rp 41,17 triliun.
Sedangkan analis Indo Premier Sekuritas Jovent Muliadi menetapkan saham BMRI sebagai pilihan teratas untuk saham sektor bank. Saham BMRI direkomendasikan beli dengan target harga Rp 7.200. Target tersebut menggambarkan pencapaian performa perseroan yang lebih baik, dibandingkan emiten perbankan lainnya hingga Juli 2023.
“Kami memperkirakan pertumbuhan performa keuangan Bank Mandiri akan berlanjut, seiring dengan upaya perseroan untuk menggencarkan pengenalan aplikasi Livin dan Kopra ke depan,” tulisnya dalam riset terakhirnya.
Indo Premier Sekuritas juga memberikan pandangan positif terhadap sejumlah indikator perseroan hingga Juli 2023, seperti pertumbuhan kredit mencapai 10%, simpanan bertumbuh pesast mencapai 13%, dan CASA bertumbuh 17%. Sedangkan margin bunga bersih meningkat dari 5% menjadi 5,2%.
Begitu juga dengan peningkatan laba bersih sebesar 26% dari Rp 21,69 triliun menjadi Rp 27,43 triliun hingga Juli 2023 disebut telah sesuai dengan perkiraan Indo Premier Sekuritas. Raihan tersebut telah merefleksikan 55% dari target tahun ini Rp 50,20 triliun.

Prospek BMRI
RHB Sekuritas:
Rekomendasi ; BUY
Target harga : Rp 6.600
Maybank Sekuritas
Rekomendasi : buy
Target harga : Rp 6.400.
Ciptadana Sekuritas
Rekomendasi : buy
Target harga : Rp 6.550
Indo Premier Sekuritas
Rekomendasi: buy
Target harga: Rp 7.200
Sementara itu, analis Indo Premeris Sekuritas Jovent Muliadi menetapkan saham BMRI sebagai pilihan teratas untuk saham sektor bank. Saham BMRI direkomendasikan beli dengan target harga Rp 7.200. Target tersebut menggambarkan pencapaian performa perseroan yang lebih baik, dibandingkan emiten perbankan lainnya hingga Juli 2023.
“Kami memperkirakan pertumbuhan performa keuangan Bank Mandiri akan berlanjut, seiring dengan Upaya perseroan untuk menggencarkan pengenalan aplikasi Livin dan Kopra ke depan,” tulisnya dalam riset terakhirnya.
Indo Premier Sekuritas juga memberikan pandangna positif terhadap sejumlah indikator perseroan hingga Juli 2023, seperti pertumbuhan kredit mencapai 10%, simpanan bertumbuh pesast mencapai 13%, dan CASA bertumbuh 17%. Sedangkan margin bunga bersih meningkat dari 5% menjadi 5,2%.
Begitu juga dengan peningkatan laba bersih sebanyak 26% dari Rp 21,69 triliun menjadi Rp 27,43 triliun hingga Juli 2023 disebut telah sesuai dengan perkiraan Indo Premier Sekuritas. Raihan tersebut telah merefleksikan 55% dari target tahun ini Rp 50,20 triliun.

Transformasi Digital
Ekspansi kredit yang mencapai double digit telah melambungkan pertumbuhan laba bersih Bank Mandiri. Tidak tanggung-tanggung, laba bersih bank ini mencapai Rp 25,2 triliun atau tumbuh 24,9% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 20,2 triliun.
”Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp1.272 triliun, atau tumbuh 11,8%, jauh di atas pertumbuhan industri perbankan pada Juni 2023 yang sebesar 7,8%,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam pemaparan kinerja keuangan semester I-2023 pada Senin (31/07/2023).
BMRI fokus pada keunggulan yang dimiliki, yakni sektor yang prospektif dan merupakan turunan dari ekosistem segmen wholesale di setiap wilayah. Kredit komersial bertumbuh 18,9% (yoy) menjadi Rp 215,7 triliun, kredit segeman small medium enterprise (SME) mencapai Rp 72,3 triliun (meningkat 11,7% yoy), serta kredit konsumer tumbuh 11,3% ke posisi Rp 106 triliun. Peran Bank Mandiri dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp 59,8 triliun per akhir Juni 2023.
Pencapaian impresif Bank Mandiri lainnya adalah net interest margin (NIM) bank only yang masih cukup tebal di level 5,30% serta return on equity (ROE) Tier-1 bank only telah mencapai menyentuh 25,8%.
Manajemen BMRI juga mampu mengelola portofolio secara prudent. Terbukti, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) berhasil ditekan di level 1,53%, jauh lebih baik dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar 2,47%.
Seiring dengan itu, kredit restrukturisasi BMRI juga berkurang drastis dari Rp 58,2 triliun pada akhir semester I-2022 menjadi Rp 26,6 triliun pada akhir semester I-2023, atau merosot 54,3%. Bisnis para debitur yang kembali normal membuat mereka melunasi kredit.
Meski NPL sangat rendah, BMRI menyiapkan cadangan (CKPN) yang sangat memadai, dengan NPL Coverage ratio bank only sebesar 342,2%, meningkat 274,5% (yoy).
Adapun dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri secara konsolidasi tumbuh positif 8,47% dari Rp 1.318,42 triliun menjadi Rp 1.430,13 triliun, didukung dana murah (CASA) yang memadai. Giro tercatat sebesar Rp 497,6 triliun (tumbuh 21,2% yoy) dan tabungan tumbuh 5,80% menjadi Rp 552,4 triliun.
Sebagai bank yang tergolong pionir dalam transformasi digital, aplikasi unggulan Bank Mandiri Livin’ dan Kopra semakin mendapat sambutan positif. Aplikasi perbankan super lengkap Livin’ BMRI mengelola lebih dari 1,3 miliar transaksi senilai Rp 1.500 triliun (naik 43,4% yoy). Aplikasi digital BMRI memiliki 19,2 juta pengguna yang diunduh lebih dari 28,5 juta kali.Sedangkan platform super digital Kopra telah mengelola transaksi senilai Rp 9.262 triliun dari 123.000 pengguna super app tersebut.
“Keberhasilan Livin’ dan Kopra membuktikan transformasi digital Bank Mandiri telah berkontribusi signifikan terhadap perolehan dana murah dan mendorong kinerja keuangan yang kian membaik,” kata Darmawan.
Pencapaian Bank Mandiri yang juga layak dicatat adalah komitmen BMRI dalam implementasi ESG (environmental, social, governance). Hal itu terefleksikan dalam portofolio berkelanjutan yang mencapai Rp 242 triliun, termasuk di dalamnya portofolio hijau senilai Rp 115 triliun.
Pembiayaan hijau Bank Mandiri antara lain mengucur ke , energi baru dan terbarukan (EBT) seperti pembangkit listrik bertenaga hydro dan geothermal, sektor perkebunan yang telah tersertifikasi ISPO (RSPO), serta transportasi, ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir. Di luar itu, Bank Mandiri baru saja merilis Digital Carbon Tracking yang memungkinkan seluruh pemangku kepentingan melihat secara real-time jumlah karbon yang dihasilkan dan emisi yang berhasil dikurangi perseroan secara operasional.
Panen Penghargaan
Sementara itu, berkat berbagai performa yang telah ditorehkan, Bank Mandiri berhasil menggaet berbagai penghargaan, baik di level domestik maupun internasional. Pada akhir Juli lalu, Bank Mandiri Retail Banking Awards 2023 pada ajang Asian Banking & Finance (ABF) di Singapura, pada hari ini (25/7), dimana penghargaan tersebut sebagai wujud komitmen Perseroan sebagai agen pembangunan lewat serangkaian optimalisasi dan inovasi layanan.
Menurut Direktur Jaringan & Retail Banking BMRI, Aquarius Rudianto, penghargaan tersebut merupakan apresiasi kepada Bank Mandiri dalam melakukan transformasi digital dan dalam penyediaan solusi kebutuhan transaksi nasabah, khususnya pada segmen ritel.
Bank Mandiri juga meraih Mobile Banking & Payment Initiative of the Year. Penilaian itu didasarkan atas bank tersebut dalam memperluas ekosistem digital khususnya Livin’ by Mandiri di 3.000 merchant biller.
Kelebihan lain Bank Mandiri adalah perannya dalam kredit sindikasi dengan bank papan atas lain. Menurut Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Susana Indah Kris Indriati, Bank Mandiri masuk dalam jajaran teratas League Table Indonesian Borrower Loan untuk kategori Mandated Lead Arranger (MLA) dan Top 3 Bookrunner di Indonesia.
Per akhir semester I-2023, pangsa pasar BMRI dalam kategori MLA di Indonesia mencapai 11,79%. Bank Mandiri ikut dalam kredit sindikasi senilai US$ 7,1 miliar dari total kredit sindikasi nasional. Sedangkan sebagai bookrunner, Bank Mandiri berada di posisi kedua juga dengan nilai US$ 439,69 juta atau menguasa pangsa 8,89%. (Hari Gunarto)